Monumen Bajra Sandhi | Sejarah ditengah-tengah kehidupan Masyarakat Bali

 MONUMEN BAJRA SANDHI




        Pencetus ide pembangunan monumen ini adalah Prof Ida Bagus Matra saat itu menjabat sebagai Gubernur Bali, pada tahun 1980. Arsitektur dari monumen ini adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, beliau yang memenangkan kompetisi arsitektur monumen ini pada tahun 1981. Design arsitektur dari Ir. Ida Bagus Gede Yadnya memiliki arti hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, dengan design 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama dan ketinggian monumen 45 meter.Pada tanggal 14 Juni 2003, monumen baru diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.


(Monumen Bajra Sandhi, Dok : Stepfanus)

        Monumen Bajra Sandhi terletak di lokasi yang strategis, yaitu berada di lapangan Niti Mandala Renon. Kondisi lapangannya sangat hijau dan sering digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berjoging. Pada waktu sore hari, lapangan Niti Mandala Renon sangat ramai pengunjung. Di kawasan Renon ini juga merupakan tempat kantor Gubernur Bali berada. Tempatnya ada di belakang monumen Bajra Sandhi.Selain lokasinya yang strategis, monumen Bajra Sandhi juga memiliki daya tariknya tersendiri bagi wisatawan Asia seperti Jepang, China dan Korea. Bentuknya yang mirip pagoda membuat para wisatawan tersebut tertarik untuk berkunjung. Karena di negara-negara meraka juga banyak ditemukan pagoda.
        Meskipun tidak seperti harga tiket museum pada umumnya, harga tiket masuk museum Bajra Sandhi terbilang masih terjangkau. Kategori pengunjung umum dikenakan biaya yang lebih besar dibanding dengan pelajar. Untuk orang dewasa, harga tiket masuk perorangnya adalah Rp 25.000. Untuk anak TK dan SD harga tiket masuknya sebesar Rp 2.000 per anak. Sedangkan untuk murid SMP, SMA dan Mahasiswa harga tiket masuknya yaitu Rp 5.000 per orang. Jika Anda membawa kendaraan, akan dikenakan biaya tambahan untuk parkir. Parkir mobil di monumen Bajra Sandhi adalah Rp 5.000 per mobil. Sedangkan untuk parkir sepeda motor sebesar Rp 1.000 untuk setiap unit sepeda motor.

Disini, Saya berkeliling sekitar 2 Jam. Dari pukul 7 pagi sampai dengan 9 WITA, banyak sekali orang-orang melakukan aktivitas seperti jogging, berfoto, Bermain Basket, Yoga, dll. 

                       

        Fasilitas Di sekitaran monumen juga sangat memadai, selain museum, juga terdapat perpustakaan, kolam ikan, kerajinan tangan, tempat duduk, Tempat parkir, Lapangan olahraga dan tentunya toilet buat pengunjung. Di tengah-tengah bangunan dibagian dalam, terdapat 4 anak tangga, yang mana saja boleh anda gunakan untuk menaiki lantai 2.Di lantai dua monumen terdapat museum yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Bali dari masa pra sejarah, perkembangan peradaban rakyat Bali, sejarah perkembangan kerajaan Bali, hingga jaman perjuangan rakyat Bali merebut kemerdekaan. Cerita perjuangan rakyat Bali ini digambarkan dalam 33 diorama. Oleh karena itu monumen ini juga sering disebut sebagai museum Bajra Sandhi.




        Selain karena sisi History nya yang kental tempat ini memang sering digunakan para pengunjung untuk melakukan aktivitas jogging, dsb. Tidak pernah sepi pengunjung yang datang baik lokal atau turis asing. Menurut saya jika kita serius, kita berinvestasi pada Monumen yang menjadi salah satu ikonik di kota Denpasar ini, saya rasa Bali akan terkenal bukan hanya karena pantainya tetapi sisi History nya, layaknya Jakarta yang terkenal karena peninggalan Belanda begitu juga Bali bisa demikian, asalkan kita sebagai Mahasiswan dan Peran dari stakeholder di bidang ini serta pemerintah turut andil dalam pengembangan tempat wisata yang masih tertinggal untuk di up keberadaanya, ini bisa menjadi salah satu rencana jangka panjang bagi pariwisata nasional.


Sekian dari saya terimakasih atas perhatiannya.
sampai jumpa di postingan saya selanjutnya.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Wisata Menarik Di MOJOKERTO

Jungleland Sentul-Bogor

ROLLING 3 MUSEUM | Museum M.H.Thamrin

Menilik Sejarah di Museum Sejarah Jakarta

Catatan Baru 2020